Kesalahan orang-orang awam yang paling besar adalah mereka
meyakini bahwa orang-orang seperti paranormal dan dukun dapat mengetahui
kegaiban, sehingga mereka mendatanginya untuk bertanya tentang, misalnya,
masalah-masalah yang berkaitan dengan kasus pencurian dan kejahatan, atau
ramalan-ramalan untuk diri dan anak-anak mereka di masa depan. Merugilah mereka
semua, baik yang bertanya atau yang ditanya, sebab kegaiban adalah ilmu Allah
Swt yang tidak diperlihatkan-Nya kecuali kepada hamba-hamba-Nya yang saleh.
Allah Swt. Berfirman,
“Yang
Mengetahui kegaiban. Dia tidak memperlihatkannya kepada seorang pun kecuali
rasul yang dirihai-Nya. Dia mengadakan penjaga-penjaga di muka dan di
belakangnya. Supaya Dia mengetahui bahwa risalah-risalah Tuhannya. Ilmu-Nya
meliputi segala yang ada pada mereka dan Dia menghitung segala sesuatu satu
persatu.” (Q.S.Al-Jin:26-28)
Keyakinan bahwa si fulan
mengetahui kegaiban adalah keyakinan yang salah dan menyesatkan, serta
bertentangan dengan akidah Islam yang senantiasa menyatakan bahwa ilmu kegaiban
hanyalah milik Allah Swt.
Adapun jika kedatangan mereka
tersebut dilanjutkan dengan menanyakan kegaiban, maka perbuatan itu termasuk
dosa besar. Dalam shahih Muslim dan Imam Ahmad terdapat sebuah riwayat dari
beberapa isteri nabi saw., beliau bersabda, “Orang yang mendatangi paranormal
lalu menanyakan sesuatu kepadanya, maka salatnya tidak akan diterima selama 40
malam.”
Jika orang itu mempercayai
pernyataan paranormal maka itu merupakan perbuatan kufur sebagaimana disebutkan
dalam Musnad dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad saw, “Orang yang mendatangi
paranormal atau dukun, lalu mempercayai ucapan mereka, maka ia telah kafir pada
ajaran yang diturunkan kepada Muhammad.”
Pengulas “Aqidah Al-Thahawiyah mengatakan, “Para
astrolog, menurut sebagian ulama, termasuk dalam kategori paranormal. Tapi
menurut ulama lain, astrolog sama dengan paranormal. Jika apa yang dikatakan
nabi itu adalah akibat yang ditanggung oleh si penanya, maka bagaimana lagi
yang ditanya? Maksudnya, jika orang yang bertanya kepadanya tidak diterima
salatnya selama 40 hari, jika orang yang mempercayainya dianggap kafir terhadap
ajaran Rasulullah saw., lantas bagaimana dengan dukun dan paranormal itu
sendiri ?
Wallahu a’lam.
Sumber : Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
JIN, SETAN, dan IBLIS Menurut Alquran
dan Sunah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar