Ibn Al-Qayyim (Al-Ighatsah, jld 1,
hlm.297) berpendapat :
Para dukun adalah utusan setan. Sebab, kaum musyrik berduyun-duyundatang
kepada mereka dan berkonsultasi kepada mereka dalam masalah-masalah besar.
Mereka mempercayai dan menerima semua keputusan mereka sebagaimana dilakukan
oleh pengikut kepada rasul mereka. Mereka yakin bahwa para dukun mengetahui dan
menceritakan kegaiban yang tidak diketahui orang lain.
Di kalangan orang-orang musyrik, para dukun setingkat dengan para rasul.
Oleh karena itu, para dukun benar-benar merupakan utusan-utusan setan yang
diutus kaum musyrik, serupa dengan utusan-utusan Allah swt. Yang jujur dan
tidak pernah berbohong, hingga kelompoknya menerima mereka. Mereka menaganggap
para dukun utusan setan itu adalah orang-orang jujur dan mengetahui kegaiban.
Karena kedua jenis rasul itu sangat bertolak belakang satu sama lain maka
Rasulullah saw bersabda, “Orang yang mendatangi seorang dukun, lalu mempercayai
perkataannya, maka telah kafir kepada ajaran Muhammad saw.”
Manusia terbagi
dua, yaitu pengikut para dukun dan pengikut para rasul. Seseorang tidak mungkin
menjadi pengikut keduanya sekaligus. Bahkan, jarak kejauhan seseorang dari
Rasulullah saw. adalah sebanding dengan jarak kedekatannya dengan para dukun.
Tingkat ketidakpercayaannya kepada beliau sebanding dengan tingkat
kepercayaannya kepada para dukun.
Wallahu a’lam.
Sumber : Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
JIN, SETAN, dan IBLIS Menurut Alquran
dan Sunah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar