Malam pengantin bagi jin sama saja maknanya dengan malam
pengantin manusia. Jin laki-laki berdua-duaan dengan jin perempuan.
Pengantin
perempuan menyerahkan keperawanannya sebagai sebagai bukti atas kegadisannya.
‘Kehormatan’ bagi kalangan jin tak kalah pentingnya dibandingkan kalangan
manusia, bahkan mungkin lebih penting, sekalipun tetap saja ada jin pelacur.
Usia kawin biasanya beberapa saat sesudah baligh. Tetapi
lazimnya, di Dunia Jin, usia perkawinan berkisar antara 170 atau 180 hingga 200
sampai 250 tahun, yang dipandang sebagai usia perkawinan yang paling baik.
Sedangkan usia sesudah itu, dianggap masuk usia 40 tahun di kalangan manusia di
kalangan manusia. Di usia-usia itulah perkawinan dimulai.”
“Apakah hamil dan melahirkan ?
“Tentu saja. Hamil dan
kelahiran adalah penciptaan di dalam penciptaan. Bahkan kesulitan kehamilan di
kalangan jin jauh lebih berat ketimbang yang dialami manusia.”
Kenapa bisa begitu ?
Karena masa kehamilan jin
tidak berkisar antara enam sampai sembilan bulan seperti yang berlaku di
kalangan kalian. Tetapi lima belas bulan, dimulai dengan masa berhenti haidh
yang disertai dengan rasa sakit, khususnya karena rahim jin kadang-kadang
berisi tujuh sampai sembilan janin. Malahan bisa juga terjadi kembar dua belas.
Berarti wanita-wanitanya juga menyusui, dong ?
Tentu saja. Pokoknya, tidak
berbeda dengan kaum wanita di kalangan manusia. Perbedaannya terletak pada
penyusuan yang bisa-bisa menghabiskan seluruh usia seorang manusia. Bayi jin
untuk waktu yang cukup lama tergolek tanpa bergerak dan bersuara. Ia banyak
tidur.”
Sesudah itu ?
Ia tumbuh menjadi besar dan
mulai belajar. Mungkin masuk sekolah atau perguruan-perguruan tinggi, persis
seperti manusia. Akan tetapi dengan sarana yang lebih canggih dan
bermacam-macam, sesuai dengan kehidupan dan kondisi para jin. Ada yang masuk
Fakultas Kedokteran, Teknik, Sastra, dan Jurnalistik. Persis seperti manusia.
Cuma, gitu, yang sesuai dengan kehdupan jin.”
Wallahu a’lam
Sumber :Muhammad Isa Daud
Dialog Dengan Jin Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar