Di zaman sekarang ini tersebar lagi berita tentang menghadirkan roh halus,
dan banyak orang yang dianggap sebagai cendikiawan dan intelektual yang
mempercayai cerita bohong tersebut.
Cara memanggil roh halus yang banyak diklaim ini tidak hanya satu.
Ada
yang merupakan kebohongan yang sangat jelas baik dengan menggunakan sugesti
psikis, berbagai impressi, dan trik-trik ilmiah, atau dengan menggunakan jin
dan setan.
Dalam buku Al-Ruhiyah Al-Hadistsah,
Prof.Dr.Muhammad Muhammad Husein mengungkapkan berbagai macam tipuan dan
pemalsuan fakta yang dilakukan orang-orang itu. Mereka hanya mau melakukan
permainan tersebut dalam pencahayaan merah pekat yang nyaris dapat dikatakan
kegelapa. Pertunjukan materialisasi tubuh dan suara roh halus itu, pemindahan
dan penggerakannya, semuanya dilangsungkan dalam suasana yang sangat gelap,
sehingga para penonton tidak dapat dengan jelas posisi tempat orang yang duduk
dan sumber suaranya. Mereka juga tidak dapat membedakan detail lokasinya
seperti dinding-dindingnya, pintu-pintu, dan jendela-jendelanya.
Dr. Muhammad menceritakan adanya “tempat tersembunyi”, yaitu ruangan tambahan dan
terpisah dari penonton, atau bagian dari ruangan tempat mereka duduk yang
dipisahkan dengan tirai yang sangat tebal. Tempat yang ditutup dengan tirai,
selain memang sudah sangat gelap ini, disediakan untuk cenayang (pawang) yang akan
memperlihatkan proses materialisasi tubuh si roh halus. Dari tempat itu,
keluarlah roh-roh secara badani, dan tidak lama kemudian mereka kembali ke
sana, sementara para penonton tidak diperbolehkan menyentuh bayangan-bayangan
tersebut.
Beliau melihat bahwa para spritualis itu tidak menihilkan rumus-rumus
ilmiah pada saat mereka melakukan trik-trik dalam suasana yang gelap tersebut.
Di samping itu, mengelabui orang-orang dengan tipuan-tipuan adalah cara yang
klasik dan populer yang digunakan setan-setan dari golongan manusia untuk
menyesatkan orang, mencari popularitas, dan menguras uang mereka.
Ibn Taimiyah menceritakan dalam Majmu’ Al-Fatawa, jld. 11,hlm.458:
Ada suatu kelompok di masanya
yang disebut ‘Al-Batha’ihiah.
Mereka mengaku memiliki ilmu gaib dan mukasyafah, mampu melihat dan memperlihatkan orang
gaib kepada orang banyak. Kemudian beliau mengungkapkan beberapa kebohongan
mereka, diantaranya mereka sebelumnya telah mengutus sejumlah wanita untuk
menyelidiki rahasianya. Lalu mereka mengungkapkan kepada si pemilik rumah
hal-hal yang mereka klaim sebagai pengetahuan khusus mereka sendiri.
Atau, mereka menjanjikan seseorang-yang dijanjikan raja-akan melihat
orang-orang gaib. Maka mereka membuat sebuah papan yang panjang, lalu ada orang
yang berjalan di atasnya, kemudian mereka berjalan di atas bukit Muzzah, sementara
orang yang mereka tipu itu melihat dari kejauhan seakan-akan sekelompok orang
sedang berkeliling di atas bukit dalam keadaan melayang di atas tanah. Kemudian
mereka menguras hartanya, dan akhirnya dia membuka kedok mereka.
Selain itu, mereka juga pernah berusaha mengelabui seorang yang dipanggil
Qafjaq.
Mereka memasukkan kawan mereka ke dalam kuburan supaya nanti berbicara,
sementara mereka akan meyakinkannya bahwa mayat dapat berbicara. Lalu mereka
mempertemukannya di makam Bab Al-Shagir dengan seseorang yang
mereka katakan sebagai si brewok dari bukit Libanon. Mereka tidak mendekatkannya
kepada orang itu tetapi hanya memperlihatkannya dari kejauhan agar dia
mendapatkan berkahnya. Mereka mengatakan bahwa dia meminta sejumlah uang
darinya.
Qafjaq berbisik dalam hati, “Yang namanya
syekh pasti mampu mukasyafah, tetapi orang ini tidak tahu bahwa saya tidak
mempunyai kekayaan sebanyak itu. Maka, mendekatinya dan menarik rambut si
brewok sehingga terlepaslah kulit kambing yang ditempelkan ke kulitnya.
Dr. Muhammad Husein menjelaskan bahwa cenayang-yaitu dukun atau pawang yang dapat berhubungan denga
roh halus-pada umumnya adalah pembohong besar dan penipu ulung. Ia menjelaskan
betapa banyaknya cenayang
yang tidak bermoral dan tidak konsisten dengan agama. Para spritualispun tidak
mensyaratkan hal itu kepadanya. Beliau menceritakan pengalaman pribadinya yang
semakin menjelaskan kesimpulan dari telaah buku yang telah dilakukannya secara
teliti, yaitu bahwa cenayang adalah seorang dajjal,
pembohong dan penipu.
Beliau menjelaskan bahwa beberapa penonton berkonspirasi dengan cenayang
tersebut dalam pertemuan-pertemuan semacam itu, selain mereka pun memilih
dengan cermat orang yang boleh menghadirinya. Setelah itu, mereka akan berusaha
menjustifikasi kegagalan mereka, jika ternyata ada penonton yang berasal dari
kalangan intelektual dan terpelajar.
Mamanfaatkan
Jin
Dr. Muhammad memaparkan dengan luas cara pertama yang dipakai oleh para spritualis dan diklaim dapat menghadirkan roh
halus, yaitu cara penipuan, kebohongan, penggunaan impresi-impresi psikis, dan
trik-trik ilmiah, dan hanya selintas mengisyaratkan cara yang kedua, yaitu
penggunaan jin dan setan. Tapi menurut saya, mayoritas klaim penghadiran roh
halus menggunakan cara yang kedua ini.
Wallahu a’lam.
Sumber : Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
JIN, SETAN, dan IBLIS Menurut Alquran dan Sunah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar