Kamis, 04 Oktober 2012

MENGUNGKAP KEBOHONGAN MENGHADIRKAN ROH HALUS



Di zaman sekarang ini tersebar lagi berita tentang menghadirkan roh halus, dan banyak orang yang dianggap sebagai cendikiawan dan intelektual yang mempercayai cerita bohong tersebut.
Cara memanggil roh halus yang banyak diklaim ini tidak hanya satu.
Ada yang merupakan kebohongan yang sangat jelas baik dengan menggunakan sugesti psikis, berbagai impressi, dan trik-trik ilmiah, atau dengan menggunakan jin dan setan.
Dalam buku Al-Ruhiyah Al-Hadistsah, Prof.Dr.Muhammad Muhammad Husein mengungkapkan berbagai macam tipuan dan pemalsuan fakta yang dilakukan orang-orang itu. Mereka hanya mau melakukan permainan tersebut dalam pencahayaan merah pekat yang nyaris dapat dikatakan kegelapa. Pertunjukan materialisasi tubuh dan suara roh halus itu, pemindahan dan penggerakannya, semuanya dilangsungkan dalam suasana yang sangat gelap, sehingga para penonton tidak dapat dengan jelas posisi tempat orang yang duduk dan sumber suaranya. Mereka juga tidak dapat membedakan detail lokasinya seperti dinding-dindingnya, pintu-pintu, dan jendela-jendelanya.
Dr. Muhammad menceritakan adanya “tempat tersembunyi”, yaitu ruangan tambahan dan terpisah dari penonton, atau bagian dari ruangan tempat mereka duduk yang dipisahkan dengan tirai yang sangat tebal. Tempat yang ditutup dengan tirai, selain memang sudah sangat gelap ini, disediakan untuk cenayang (pawang) yang akan memperlihatkan proses materialisasi tubuh si roh halus. Dari tempat itu, keluarlah roh-roh secara badani, dan tidak lama kemudian mereka kembali ke sana, sementara para penonton tidak diperbolehkan menyentuh bayangan-bayangan tersebut.
Beliau melihat bahwa para spritualis itu tidak menihilkan rumus-rumus ilmiah pada saat mereka melakukan trik-trik dalam suasana yang gelap tersebut. Di samping itu, mengelabui orang-orang dengan tipuan-tipuan adalah cara yang klasik dan populer yang digunakan setan-setan dari golongan manusia untuk menyesatkan orang, mencari popularitas, dan menguras uang mereka.
Ibn Taimiyah menceritakan dalam Majmu’ Al-Fatawa, jld. 11,hlm.458:
       Ada suatu kelompok di masanya yang disebut ‘Al-Batha’ihiah. Mereka mengaku memiliki ilmu gaib dan mukasyafah, mampu melihat dan memperlihatkan orang gaib kepada orang banyak. Kemudian beliau mengungkapkan beberapa kebohongan mereka, diantaranya mereka sebelumnya telah mengutus sejumlah wanita untuk menyelidiki rahasianya. Lalu mereka mengungkapkan kepada si pemilik rumah hal-hal yang mereka klaim sebagai pengetahuan khusus mereka sendiri.
Atau, mereka menjanjikan seseorang-yang dijanjikan raja-akan melihat orang-orang gaib. Maka mereka membuat sebuah papan yang panjang, lalu ada orang yang berjalan di atasnya, kemudian mereka berjalan di atas bukit Muzzah, sementara orang yang mereka tipu itu melihat dari kejauhan seakan-akan sekelompok orang sedang berkeliling di atas bukit dalam keadaan melayang di atas tanah. Kemudian mereka menguras hartanya, dan akhirnya dia membuka kedok mereka.
Selain itu, mereka juga pernah berusaha mengelabui seorang yang dipanggil Qafjaq. Mereka memasukkan kawan mereka ke dalam kuburan supaya nanti berbicara, sementara mereka akan meyakinkannya bahwa mayat dapat berbicara. Lalu mereka mempertemukannya di makam Bab Al-Shagir dengan seseorang yang mereka katakan sebagai si brewok dari bukit Libanon. Mereka tidak mendekatkannya kepada orang itu tetapi hanya memperlihatkannya dari kejauhan agar dia mendapatkan berkahnya. Mereka mengatakan bahwa dia meminta sejumlah uang darinya.
Qafjaq berbisik dalam hati, “Yang namanya syekh pasti mampu mukasyafah, tetapi orang ini tidak tahu bahwa saya tidak mempunyai kekayaan sebanyak itu. Maka, mendekatinya dan menarik rambut si brewok sehingga terlepaslah kulit kambing yang ditempelkan ke kulitnya.
Dr. Muhammad Husein menjelaskan bahwa cenayang-yaitu dukun atau pawang yang dapat berhubungan denga roh halus-pada umumnya adalah pembohong besar dan penipu ulung. Ia menjelaskan betapa banyaknya cenayang yang tidak bermoral dan tidak konsisten dengan agama. Para spritualispun tidak mensyaratkan hal itu kepadanya. Beliau menceritakan pengalaman pribadinya yang semakin menjelaskan kesimpulan dari telaah buku yang telah dilakukannya secara teliti, yaitu bahwa cenayang adalah seorang dajjal, pembohong dan penipu.
Beliau menjelaskan bahwa beberapa penonton berkonspirasi dengan cenayang tersebut dalam pertemuan-pertemuan semacam itu, selain mereka pun memilih dengan cermat orang yang boleh menghadirinya. Setelah itu, mereka akan berusaha menjustifikasi kegagalan mereka, jika ternyata ada penonton yang berasal dari kalangan intelektual dan terpelajar.
Mamanfaatkan Jin
Dr. Muhammad memaparkan dengan luas cara pertama yang dipakai oleh para spritualis dan diklaim dapat menghadirkan roh halus, yaitu cara penipuan, kebohongan, penggunaan impresi-impresi psikis, dan trik-trik ilmiah, dan hanya selintas mengisyaratkan cara yang kedua, yaitu penggunaan jin dan setan. Tapi menurut saya, mayoritas klaim penghadiran roh halus menggunakan cara yang kedua ini.
Wallahu a’lam.
Sumber : Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
JIN, SETAN, dan IBLIS Menurut Alquran dan Sunah 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar