Istilah berperadaban di sini bukanlah istilah seperti yang
berlaku di kalangan manusia, misalnya penduduk kota yang berperadaban dan
penduduk desa yang masih sederhana. Yang dimaksud dengan peradaban dalam
kaitannya dengan jin adalah tempat-tempat yang dihuni manusia: di kota-kota,
desa-desa, dan rumah-rumah manusia.
Jin yang berperadaban, lazimnya, adalah jin-jin Muslim,
dengan mengecualikan mereka yang beragama lain, misalnya Kristen yang juga
menghuni rumah-rumah orang-orang yang beragama Kristen, sekalipun sebagian
besar mereka lebih suka tinggal di
gereja-gereja. Demikian pula halnya dengan jin yang beragama yahudi yang
tinggal di rumah-rumah dan kanisah-kanisah orang yahudi. Mereka saling mempengaruhi satu sama
lain.
Jin muslim selalu mencari rumah yang penghuninya tunduk
kepada Allah SWT, yang betul-betul muslim tidak sekedar nama. Jika jin-jin
Muslim tersebut melihat penghuni muslim tidak melaksanakan perintah agama, maka
dengan sedih mereka meninggalkan rumah itu, untuk kemudian mencari rumah lain
yang penghuni-penghuninya taat kepada Allah.
Jin Muslim adalah makhluk yang betul-betul Muslim. Mereka
bisa menghafal ajaran-ajaran agamanya dengan kecakapan yang luar biasa. Hati
mereka terisi keimanan dalam derajat yang apabila mereka mendengar Al-Qur’an
dibaca, mereka khusu’ mendengarkan, untuk kemudian menagis tersedu-sedu karena
takut kepada Allah. Suatu tangisan yang sanggup membuat luluh hati orang yang
paling keras sekalipun.
Wallaahu a’lam.
Sumber : Muhammad Isa Daud
Dialog
Dengan Jin Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar