Setan memiliki kemampuan untuk
menjelma dalam bentuk manusia dan binatang.Pada perang badar, setan mendatangi
kaum musyrik dalam sosok Suraqah bin Malik, dan menjanjikan kemenangan kepada mereka. Ini dikisahkan dalam
Alquran,
“Ketika setan menjadikan mereka memandang baik
pekerjaan mereka dan mengatakan, ‘tidak ada manusia pun yang dapat menang
terhadap kalian pada hari ini, dan saya ini pelindung kalian.” (Q.S.
Al-Anfal:48).
Akan tetapi, setan itu kemudian kabur kedua pasukan
itu bertemu dan para malaikat turun menolong kaum muslim. Allah berfirman :
“Tetapi
ketika kedua pasukan itu bertempur, setan itu kabur ke belakang, lalu berkata,
‘Saya keluar dari golongan kalian, karena saya melihat sesuatu yang tidak dapat
kalian lihat. Selain itu, saya takut kepada Allah.” (Q.S Al-Anfal:48).
Ada kisah menarik yang dialami Abu Hurairah, dan kisah
ini diriwayatkan oleh Bukhari dan lain-lain. Ia bercerita :
Rasulullah saw. Mempercayai saya menjaga zakat
Ramadhan.Sekonyong-konyong, datanglah seseoang mengacak-ngacak makanan. Maka
saya tangkap dia dan saya ancam, “Demi Allah, saya akan mengadukanmu ke
Rasulullah saw !”
Dia memelas, “saya terpaksa. Saya punya keluarga dan
saya sangat membutuhkannya. “Saya pun melepaskannya.”
Pada
pagi harinya, “Rasulullah bertanya kepada saya, “Abu Hurairah , apa yang
terjadi pada tawananmu semalam ?”
“Wahai Rasulullah, dia mengeluh tentang kebutuhannya
yang sangat mendesak dan tentang keluarganya, sehingga saya memaafkan dan
melepaskannya.”
Ketahuilah ! Dia berbohong dan dia akan datang lagi,
“kata Rasulullah saw. Mengingatkan saya.
Sayapun tahu bahwa dia bakal datang lagi karena
rasulullah saw mengatakannya. Saya mengawasinya. Ternyata dia datang lagi
mengacak-ngacak makanan. Saya ,menangkapnya dan saya ancam, “saya akan
mengadukanmu kepada Rasulullah saw !”
“Lepaskan saya ! “ pintanya. “Saya terpaksa, saya
punya keluarga, dan saya tidak akan kembali lagi. Saya mengampuninya dan
membiarkan dia pergi.
Pada
pagi harinya, Rasulullah saw. Bertanya lagi , “Abu Hurairah apa yang terjadi
pada tawananmu ?”
“Wahai Rasulullah, dia mengeluh lagi tentang
kebutuhannya yang sangat mendesak dan tentang keluarganya. Saya pun mengampuni
dan membiarkannya pergi.”
“Ketahuilah dia membohongimu, dan dia akan kembali.”
Maka,
untuk ketiga kalinya saya mengawasinya. Diapun datang lagi mengacak-ngacak
makanan. Saya menangkapnya dan mengatakan, “Saya akan mengadukanmu kepada
Rasulullah ! Kamu sudah mengatakan tidak akan kembali, tapi ternyata kamu
kembali lagi.”
Dia
berkata, “lepaskanlah saya, dan sebagai gantinya saya akan mengajarimu beberapa
kalimat yang akan dijadikan Allah bermanfaat bagi Anda.”
“Apa
itu ?” tanyaku.
Dia
menjawab, “Jika anda hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai, niscaya
akan selalu ada penjaga yang diutus Allah bagi Anda, dan setan tidak akan
mendekati Anda sampai pagi.” Maka saya pun lagi-lagi melepaskannya.
Pada pagi harinya Rasulullah saw. Kembali bertanya,
“Apa yang terjadi pada tawananmu semalam ?”
“Dia mengajariku : Hendaklah sebelum tidur saya membaca
ayat kursi dari awal sampai selesai. Kalau saya melakukan hal tersebut, niscaya
akan selalu ada utusan Allah yang akan menjaga saya, niscaya setan tidak akan
mendekati saya sampai pagi.”
Rasulullah saw. Besabda, “Ketahuilah. Dia mengatakan
kebenaran kendati sebenarnya dia adalah pembohong. Tahukah anda orang yang anda
ajak bicara sejak tiga malam lalu itu, wahai Abu Hurairah ?”
“Tidak.”
“Dia adalah setan.”
Artinya,
setan itu telah muncul dalam bentuk manusia.
Kadang-kadang, setan muncul juga
dalam bentuk hewan: keledai, sapi, anjing, ataupun kucing, terutama anjing
hitam. Oleh karena itu, Rasulullah saw menetapkan bahwa lewatnya anjing hitam
akan membatalkan sholat, dan bahwa anjing hitam adalah setan. Ibn Taimiyah
mengatakan,”Anjing hitam adalah setannya anjing. Jin sering kali mengambil
bentuk anjing hitam, karena warna hitam lebih bisa mengakomodasi kekuatan setan
dibandingkan warna-warna lainnya, dan pada warna hitam terdapat energi panas.”
Wallahu a’lam.
Sumber : Dr. Umar Sulaiman
Al-Asyqar
JIN, SETAN, dan IBLIS Menurut
Alquran dan Sunah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar