Selasa, 02 Oktober 2012

KEMAMPUAN JIN UNTUK MENYAMAR

Setan memiliki kemampuan untuk menjelma dalam bentuk manusia dan binatang.Pada perang badar, setan mendatangi kaum musyrik dalam sosok Suraqah bin Malik, dan menjanjikan  kemenangan kepada mereka. Ini dikisahkan dalam Alquran,
“Ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan, ‘tidak ada manusia pun yang dapat menang terhadap kalian pada hari ini, dan saya ini pelindung kalian.” (Q.S. Al-Anfal:48).
Akan tetapi, setan itu kemudian kabur kedua pasukan itu bertemu dan para malaikat turun menolong kaum muslim. Allah berfirman :
“Tetapi ketika kedua pasukan itu bertempur, setan itu kabur ke belakang, lalu berkata, ‘Saya keluar dari golongan kalian, karena saya melihat sesuatu yang tidak dapat kalian lihat. Selain itu, saya takut kepada Allah.” (Q.S Al-Anfal:48).

Ada kisah menarik yang dialami Abu Hurairah, dan kisah ini diriwayatkan oleh Bukhari dan lain-lain. Ia bercerita :
Rasulullah saw. Mempercayai saya menjaga zakat Ramadhan.Sekonyong-konyong, datanglah seseoang mengacak-ngacak makanan. Maka saya tangkap dia dan saya ancam, “Demi Allah, saya akan mengadukanmu ke Rasulullah saw !”
Dia memelas, “saya terpaksa. Saya punya keluarga dan saya sangat membutuhkannya. “Saya pun melepaskannya.”
Pada pagi harinya, “Rasulullah bertanya kepada saya, “Abu Hurairah , apa yang terjadi pada tawananmu semalam ?”
“Wahai Rasulullah, dia mengeluh tentang kebutuhannya yang sangat mendesak dan tentang keluarganya, sehingga saya memaafkan dan melepaskannya.”
Ketahuilah ! Dia berbohong dan dia akan datang lagi, “kata Rasulullah saw. Mengingatkan saya.

Sayapun tahu bahwa dia bakal datang lagi karena rasulullah saw mengatakannya. Saya mengawasinya. Ternyata dia datang lagi mengacak-ngacak makanan. Saya ,menangkapnya dan saya ancam, “saya akan mengadukanmu kepada Rasulullah saw !”

“Lepaskan saya ! “ pintanya. “Saya terpaksa, saya punya keluarga, dan saya tidak akan kembali lagi. Saya mengampuninya dan membiarkan dia pergi.
Pada pagi harinya, Rasulullah saw. Bertanya lagi , “Abu Hurairah apa yang terjadi pada tawananmu ?”

“Wahai Rasulullah, dia mengeluh lagi tentang kebutuhannya yang sangat mendesak dan tentang keluarganya. Saya pun mengampuni dan membiarkannya pergi.”
“Ketahuilah dia membohongimu, dan dia akan kembali.”
Maka, untuk ketiga kalinya saya mengawasinya. Diapun datang lagi mengacak-ngacak makanan. Saya menangkapnya dan mengatakan, “Saya akan mengadukanmu kepada Rasulullah ! Kamu sudah mengatakan tidak akan kembali, tapi ternyata kamu kembali lagi.”
Dia berkata, “lepaskanlah saya, dan sebagai gantinya saya akan mengajarimu beberapa kalimat yang akan dijadikan Allah bermanfaat bagi Anda.”
“Apa itu ?” tanyaku.
Dia menjawab, “Jika anda hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai, niscaya akan selalu ada penjaga yang diutus Allah bagi Anda, dan setan tidak akan mendekati Anda sampai pagi.” Maka saya pun lagi-lagi melepaskannya.

Pada pagi harinya Rasulullah saw. Kembali bertanya, “Apa yang terjadi pada tawananmu semalam ?”
“Dia mengajariku : Hendaklah sebelum tidur saya membaca ayat kursi dari awal sampai selesai. Kalau saya melakukan hal tersebut, niscaya akan selalu ada utusan Allah yang akan menjaga saya, niscaya setan tidak akan mendekati saya sampai pagi.”

Rasulullah saw. Besabda, “Ketahuilah. Dia mengatakan kebenaran kendati sebenarnya dia adalah pembohong. Tahukah anda orang yang anda ajak bicara sejak tiga malam lalu itu, wahai Abu Hurairah ?”
“Tidak.”
 “Dia adalah setan.”
Artinya, setan itu telah muncul dalam bentuk manusia.

            Kadang-kadang, setan muncul juga dalam bentuk hewan: keledai, sapi, anjing, ataupun kucing, terutama anjing hitam. Oleh karena itu, Rasulullah saw menetapkan bahwa lewatnya anjing hitam akan membatalkan sholat, dan bahwa anjing hitam adalah setan. Ibn Taimiyah mengatakan,”Anjing hitam adalah setannya anjing. Jin sering kali mengambil bentuk anjing hitam, karena warna hitam lebih bisa mengakomodasi kekuatan setan dibandingkan warna-warna lainnya, dan pada warna hitam terdapat energi panas.”
Wallahu a’lam.
Sumber : Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
JIN, SETAN, dan IBLIS Menurut Alquran dan Sunah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar