Minggu, 30 September 2012

SETAN BISA MASUK ISLAM ?

Dari sebuah hadist Rasulullah saw yang menyatakan bahwa jin yang menjadi pendampingnya telah masuk islam sehingga dia hanya menyuruh beliau kepada kebaikan dapat ditarik kesimpulan bahwa setan munkin masuk islam. Akan tetapi,
beberapa ulama menolak kesimpulan ini dan berpendapat bahwa setan tidak mungkin beriman. Misalnya, pengarang Syarh ‘Aqidah Al-Thahaawiiyah. Menurut beliau, maksud kata fa aslama pada hadist Nabi saw. Itu adalah setan tersebut patuh dan menyerah, (hlm.439), bukan masuk Islam. Ulama lain berpendapat bahwa kata tersebut dibaca fa aslamu, dengan huruf “mim” dibaca dhammah, sehingga pengertiannya adalah saya lebih selamat dari setan tersebut. “ Kendati pensyarah kitab Al-Thahawiyah berpendapat bahwa pendapat terakhir ini mengalami distorsi pelafalan, imam Nawawi menyatakan dalam kitab Syarah Muslim, “Keduanya merupakan riwayat yang populer.”
Ulama yang berpendapat bahwa setan masuk Islam adalah Ibn Hibban. Ketika mengomentari hadis tersebut, Ia berkata, “Dalam hadis ini ada indikasi bahwa setan menjadi pendamping Rasulullah saw telah masuk Islam, sehingga hanya menyuruh Nabi saw. Kepada kebaikan.”
Pendapat pensyarah kitab Al-Thahawiyah bahwa setan pasti kafir perlu didebat. Jika yang dia maksudkan adalah bahwa setan hanya dikhususkan untuk jin yang kafir, maka pendapatnya benar. Sedangkan kalau dia berpendapat bahwa setan tidak mungkin berubah menjadi islam, pendapatnya ini keliru. Hadist tersebut merupakan argumentasi yang tidak dapat  ditolaknya.
 Wallahu a’lam.
Sumber : Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
JIN, SETAN, dan IBLIS Menurut Alquran dan Sunah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar