Biasanya jin tidak menampakkan diri kepada manusia karena
kemauannya sendiri, kecuali ketika jin ingin menakut-nakuti manusia dan ingin
mencelakannya.Sangat jarang terjadi ada jin saleh yang melakukan itu. Jin-jin
yang memperlihatkan dirinya kepada manusia dan memperdengarkan suaranya dalam
wujudnya yang asli, dengan tujuan menakut-nakuti manusia.
Sepertinya gampang
sekali...?
Tidak juga, bahkan untuk memperlihatkan diri dalam bentuk
yang sebenarnya kepada manusia , adalah sesuatu yang sulit dilakukan.
Kok bisa begitu, Ya...?
Ada semacam bantuan saat jin ingin menampakkan diri,
lebih-lebih bila itu adalah perasaan takut (pada diri manusia) yang memang
dikehendaki oleh setan atau jin.
Takut terhadap apa, ya...?
Misalnya, seseorang, karena ilmunya, bisa menangkap jin atau
setan, atau dia bersumpah terhadapnya dengan menggunakan nama Allah yang maha
agung, yang dengan itu jin bisa ketangkap, sehingga orang itu bisa
mempertontonkannya kepada orang banyak, atau menjadikannya sebagai mainan anak
kecil.
Yang seperti itu di kalangan jin dianggap suatu pelanggaran,
persis perampok di kalangan manusia. Dalam keadaan seperti itu, jika si jin
dapat kembali dan menghadap pemimpinya, pasti akan dihukum, dipenjara dan
dipukuli. Orang yang takut dan kaget karena ulah jin atau setan yang
menampakkan diri kepadanya, kalau dia orang yang selalu kembali kepada Allah,
pasti jin tidak sanggup menakut-nakuti dan memperlihatkan diri kepadanya.
Karena itu kemampuan jin untuk menampakkan diri selalu disertai syarat
tersedianya kondisi-kondisi yang mendukung dan memudahkan ulahnya itu. Syarat
yang paling pokok adalah:
-
Orang
itu jauh dari zikir kepada Allah
-
Lalai
meminta perlindungan-Nya,
-
Tidak
melaksanakan kewajiban-kewajiban,
-
Tidak
bersuci
-
Berjalan
di tempat-tempat sepi dan di kuburan pada malam hari tanpa kawan,
-
Tidak
dalam keaadan suci atau lupa berzikir kepada Allah
-
Tidur
dalam keaadaan junub tanpa berwudhu lebih dulu.
Dalam
keadaan seperti itu, setan atau jin bisa berulang kali menampakkan diri
kepadanya. Pada dasarnya, kondisi manusia itu sendirilah yang mendorong jin
untuk bisa memperlihatkan diri, khususnya kalu orang itu lemah iman, penakut
dan memperturutkan hawa nafsunya.
Kalaupun
masih terjadi ada orang yang kuat imannya, pemberani, dan tidak suka melakukan
kemaksiatan jin atau setan masih sanggup menampakkan diri dan
menakut-nakutinya, itu jelas merupakan suatu pengecualian atau sesuatu yang
sangat jarang terjadi. Bisa jadi jinnya adalah jin saleh, dan manusianya
tergolong wali Allah yang saleh pula. Ketika jin saleh itu menampakkan dirinya,
dia hanya bermaksud menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan masalah-masalah
agama. Sebab, para ulama’ di kalangan manusia dalam ilmu-ilmu keislaman, jauh
lebih pandai daripada ulama jin. Karena itu, wajar saja bila manusia mengajari
jin tentang kaidah-kaidah agama.
Sumber :
Muhammad Isa Daud
DIALOG
DENGAN JIN MUSLIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar