Iblislah yang merancang dan
memimpin pertempuran setan dengan manusia. Dari pangkalannya, iblis memimpin
patroli dan ekspedisi ke berbagai arah,
mengadakan sidang-sidang untuk membahas strategi yang akan diterapkan tentara
dan pasukannya, dan memuji anak buahnya
yang sukses dalam menjalankan misi menyesatkan manusia dan menyebarkan
fitnah.
Imam Muslim dalam
shahihna meriwayatkan dari jabir r.a. bahwa nabi Muhammad saw bersabda :
“ Setan meletakkan
singgasananya di atas air, kemudian mengutus pasukan ekspedisinya kepada
manusia. Yang paling dekat dengannya adalah yang paling berhasil menebarkan
fitnah.
Salah satu pasukannya
datang, dan berkata, “saya telah terus-menerus menguntit si fulan sehingga dia
mengatakan begini begitu.” Iblis tidak terkesan, “Tidak, kamu belum melakukan
apapun !
Datang lagi yang lain
melaporkan , “saya berhasil memisahkannya dengan keluarganya .” Iblispun mengakui dan
mempercayainya. “Bagus, kamu berhasil,” pujinya.
Sedangkan dalam musnad Imam
Ahmad, Rasulullah saw berkata kepada Ibn Sha’id, yang mulanya dicurigai oleh
Rasulullah sebagai dajjal,”Aku melihat singgasana di laut yang di kelilingi
yang dikelilingi oleh ular.” Rasulullah saw berkata, “Benar, itu adalah
singgasana milik iblis.”
Setan sangat berpengalaman dalam
urusan menyesatkan manusia. Dia pandai merencanakan strategi, mahir memasan
perangkap dan jerat, karena dia masih hidup dan terus menyesatkan manusia sejak
pertama kali berjumpa dengannya sampai sekarang, dan sampai hari kiamat.
Setan sangat berhasrat untuk
melakukan kejahatan yang telah ia tekadkan, dan dia tidak pernah lelah. Dalam
sebuah hadist dikatakan, “Setan berkata, “Demi kebesaran dan keagungan-Mu, aku
akan terus menyesatkan hamba-Mu selagi arwah mereka masih dalam tubuhnya.’
Tuhan berkata, ‘Demi keagungan dan kebesaran-Ku, aku akan terus mengampuni
mereka selagi mereka memohon ampunan kepada-Ku.” (H.R. Ahmad dan Al-Hakim
dengan sanad hasan-Shahih Al-Jami’ jld.2 hlm.72)
Wallahu a’lam.
Sumber : Dr. Umar Sulaiman
Al-Asyqar
JIN, SETAN, dan IBLIS Menurut
Alquran dan Sunah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar